UJI ASUMSI KLASIK
UJI ASUMSI KLASIK
Penggunaan
model regresi OLS mensyaratkan pemenuhan beberapa asumsi (asumsi klasik – gauss
–markov). Jika asumsi terpenuhi maka parameter yang diperoleh dengan OLS adalah
bersifat best linier unbiased estimator (blue). Pada praktiknya satu atau lebih asumsi tersebut
tidak dapat dipenuhi, pelanggaran asumsi klasik yang sering terjadi yakni autokorelasi,
heterokedastisitas dan multikolinearitas
UJI ASUMSI KLASIK
Persyaratan
statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang
berbasis Ordinary Least Square (OLS). Analisis Regresi yang tidak berbasis OLS
tidak memerlukan uji asumsi klasik (eg regresi logistik atau regresi ordinal).
Analisis regresi sederhana tidak memerlukan uji multikolinearitas dan analisis
regresi dengan data cross sectional tidak memerlukan uji autokorelasi.
5 UJI ASUMSI KLASIK
1. Normalitas
Melihat
apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
memiliki nilai residual yang terdistribusi normal.
2. Multikolinearitas
Melihat
ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antar variabel – variabel beas dalam
suatu model regresi.
3. Heteroskedastisitas
Melihat
apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke
pengamatan yang lain.
4. Autokorelasi
Melihat
apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t-a)
5. Linearitas
Melihat
model yang dibangun memliki hubungan
yang linear atau tidak
MENGAPA PENTING UNTUK DILAKUKAN?
1. Model
regresi lienar berganda (multiple regression) dapat disebut sebagai model yang
baik jika model tersebut memenuhi kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Kriteria BLUE dipenuhi jika 5 uji
asumsi klasik dipenuhi.
2. Contoh
aplikasi yang digunakan adalah kasus permintaan ayam di AS selama periode 1960
– 1982 (Gujarati)
3. Variabel
yang digunakan adalah
a. Y
= Konsumsi Ayam per kapita
b. X1
= Pendapatan riil per kapita
c. X2
= harga ayam eceran riil per unit
d. X3
= harga babi eceran riil per unit
e. X4
= harga sapi eceran riil per unit
f. Teori
yang digunakan adalah teori ekonomi mikro dimana permintaan suatu barang
dipengaruhi oleh pendapatan konsumen, harga barang itu sendiri, harga barang
substitusi dan harga barang komplementer.
g. Fungsi
permintaannya adalah sebagai berikut:
Y = b1 + b2
X1 + b3X2 + b4X3 + b5X4
+ Ɛ
Uji Normalitas
1. Uji
normalitas dilakukan pada nilai residual. Model regresi yang baik adalah yang
memiliki nilai residual yang terdistribusi normal.
2. Pengertian
normal secara sederhana, dianalogikan dengan sebuah kelas. Dalam suatu kelas
reguler sebagian besar siswanya memiliki yang IQ dibawah rata – rata, maka
jumlah mahasiswa pintarnya akan sedikit. Jika kelas tersebut IQ keseluruhan di
bawah rata – rata maka itu tidak normal dan disebut Sekolah Luar Biasa.
3. Pengamatan
data normal akan memberikan nilai ekstrim rendah dan ekstrim tinggi yang
sedikit dan kebanyakan mengumpul di tengah.
4. Cara
yang sering digunakan dalam menentukan apakah suatu model berdistribusi normal
atau tidak hanya dengan melihat pada histogram residual apakah memiliki bentuk
seperti “lonceng”atau tidak. Cara ini menjadi fatal karena pengambilan
keputusan data berdistribusi normal atau tidak hanya berpatok pada pengamatan
gambar saja.
5. Dalam
Eviews, uji Normalias dapat dilakukan dengan uji Jerque-Bera (JB-Test),
Caranya pada jendela equation, klik View, klik Residual Diagnostics,
lalu klik Histogram – Normality Test
6. Setelah
itu jendela Equation akan otomatis berUbah menjadi output Histogram Normality
Test.
Pengambilan Keputusan
1. Untuk
mengambil keputusan, fokuslah pada Jerque-Bera dan Probability.
Tips nya begini, Penelitian Ekonomi dan Bisnis pada umumnya menggunakan α=0.05 (5%), jika probability
< α, maka data tidak berdistribusi normal.
Jika probability > α, maka
data berdistribusi normal. Pada tutorial kali ini, data penelitian ………………………..,
karena …………………….. 0.05. Maka H0 ditolak atau diterima?
Apa
yang dilakukan jika Uji tidak terpenuhi?
1. Melakukan
transformasi data
2. Melakukan
trimming data outliers
3. Menambah
data observasi
Uji Multikolinearitas
Uji
multikolinearitas bertujuan untuk menguji model apakah ada korelasi antar
variabel bebas. Model regresi yang baik ditandai dengan tidak terjadi korelasi
linear diantara variabel bebas. Uji multikolinearitas menggunakan VIF (Variance
Inflation Factors) Caranya klik View – Coefficient Diagnostics – Variance
Inflation Factors
Cara membaca Uji Multikolinearitas
1. Hasil
Uji Multikolinearitas dapat dilihat pada tabel kolom Centered VIF.
2. Nilai
VIF (beberapa buku mensyaratkan tidak boleh lebih dari 5 atau tidak boleh lebih
dari 10)
3. Jika
nilai VIF di bawah 10 atau di bawah 5 maka model terbebas dari
multikolinearitas
Cara mengatasi
1. Menggabungkan
data time series dan juga cross section
2. Transformasi
variabel
3. Menghapus
atau mengeluarkan variabel bebas yang menjadi penyebab timbulnya
multikolinearitas, risikonya jika varaibel yang dikeluarkan penting secara
teoritis, maka akan menimbulkan bias spesifikasi
4. Menambah
data jika data yang diolah adalah data sampel. Bukan populasi.
Uji Heteroskedastisitas
Untuk
Uji Heteroskedastisitas, seperti halnya uji Normalitas, cara yang sering
digunakan dalam menentukan apakah suatu model terbebas dari masalah
heteroskedastisitas atau tidak hanya dengan melihat pada Scatter Plot dan
dilihat apakah residual memiliki pola tertentu atau tidak. Cara ini menjadi fatal karena pengambilan keputusan apakah
suatu model terbebas dari masalah heteroskedastisitas
atau tidak hanya berpatok pada pengamatan gambar saja tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Pada jendela equation, klik View;
Klik Residual Diagnostics; Klik Heteroskedasticity Tests…;
Muncul jendela Heteroskedasticity Tests, pilih Test type.
Eviews menyediakan berbagai macam pilihan. Pada tutorial kali ini, kami
menggunakan Uji Glejser, maka pilih Glejser;
Terakhir, klik OK. Lalu jendela equation akan
memperlihatkan output uji heteroskedastisitas
Pengambilan Keputusan
1. Untuk
mengambil keputusan hasil uji heteroskedastisitas, fokus terhadap bagian F-statistic
dan Obs * R-squared
2. Pengambilan
kesimpulan dilakukan dengan cara membandingkan Prob. F atau Prob.
Chi-Square dengan α.
3. Jika
Prob. Chi-Square < α, maka
terjadi gejala heteroskedastisitas, sebaliknya jika Prob. Chi-Square
> α, maka tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas (homoskedastisitas). Pada data excel, dapat
disimpulkan …………………..
4. atau
tidak terjadi/terjadi gejala heteroskedastisitas.
5. Karena
…………….. 0.05.
Apa yang dilakukan jika Uji tidak
terpenuhi?
Transformasi
data ke dalam bentuk logaritma, jika seluruh data bernilai positif
Uji Autokorelasi
Uji
ini digunakan untuk analisis regresi linear berganda yang menggunakan data time
series untuk mengetahui apakah dalam suatu model terdapat korelasi antara
periode t dengan periode t-1. Uji Autokorelasi menggunakan metode Brusch
– Godfrey atau LM (Lagrange Multiplier) Test. Cara menggunakan
uji autokorelasi di Eviews klik View – Residual Diagnostics – Serial
Correlation LM Test Ketika muncul Lag Specification ketik angka 2 – OK.
Cara
membaca Uji Autokorelasi
Untuk
membaca uji autokorelasi maka jika Nilai probability F hitung lebih besar dari
tingkat alpha 0,05 maka tidak terjadi autokorelasi, dan sebaliknya.
Uji Kelayakan Model
1. Uji
F (Kelayakan Model)
Uji
keterangan dalam, kelayakan model untuk mengidentifikasi model regresi yang
diestimasi layak atau tidak. Layak yang dimaksud adalah menjelaskan pengaruh –
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model dikatakan layak
jika P-value F-statistic lebih kecil daripada alpha
2. Uji
t (Uji Koefisien Regresi)
Uji
t dalam regresi linier untuk menguji apakah parameter (koefisien regresi dan
konstanta) yang diduga untuk mengestimasi persamaan regresi sudah merupakan
parameter yang tepat atau belum. Jika nilai prob t hitung lebih kecil dari
tingkat alpha maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikatnya.
3. Koefisien
Determinasi
Nilai
R-Squared ataupun Adjusted R-Squared adalah proporsi pengaruh variabel bebas
yang digunakan pada model terhadap variabel terikat.
Uji Linearitas
1. Uji
linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan
yang linear atau tidak secara signifikan
2. Pada
Eviews Uji Linear dapat dilakukan dengan Ramsey Reset Test
3. Caranya
dengan klik View – Stability Diagnostics => Ramsey Reset Test
4. Dalam
Kotak dialog RESET Specification ketik
angka 1 dan klik OK
Cara membaca Uji Linearitas
Apabila
nilai Probability F hitung lebih besar dari tingkat alpha (0.05) maka model
regresi memenuhi asumsi linearitas, begitu pula sebaliknya.
INTERPRETASI
1. Setelah
melakukan estimasi model regresi linier berganda dilakukan dan diuji pemenuhan
syaratnya serta kelayakan modelnya, maka tahap akhir adalah melakukan
interpretasi.
2. Interpretasi
dilakukan setelah uji asumsi klasik dan uji kelayakan model dilakukan. Mengapa?
3. Karena
kedua uji tersebut merupakan syarat minimal bahwa sebuah model regresi linier
(OLS) telah layak.
I. Alat
dan Data Yang Digunakan
a. Alat
· Laptop
· Program
eviews8
b. Data
· Time series
· Cross section
Tahun
|
Y
|
X1
|
X2
|
X3
|
X4
|
1960
|
27.8
|
397.5
|
42.2
|
50.7
|
78.3
|
1961
|
29.9
|
413.3
|
38.1
|
52
|
79.2
|
1962
|
29.8
|
439.2
|
40.03
|
54
|
79.2
|
1963
|
30.8
|
459.7
|
39.5
|
55.3
|
79.2
|
1964
|
31.2
|
492.9
|
37.3
|
54.7
|
77.4
|
1965
|
33.3
|
528.6
|
38.1
|
63.7
|
80.2
|
1966
|
35.6
|
37.8
|
39.3
|
69.8
|
80.4
|
1967
|
36.4
|
624.6
|
37.8
|
65.9
|
83.9
|
1968
|
36.7
|
666.4
|
38.4
|
64.5
|
85.5
|
1969
|
38.4
|
717.8
|
40.1
|
70
|
93.7
|
1970
|
40.4
|
786.2
|
38.6
|
73.2
|
106.1
|
1971
|
40.3
|
843.3
|
39.8
|
67.8
|
104.8
|
1972
|
41.8
|
911.6
|
39.7
|
79.1
|
114
|
1973
|
40.4
|
931.1
|
52.1
|
95.4
|
124.1
|
1974
|
40.7
|
1021.1
|
48.9
|
94.2
|
127.6
|
1975
|
40.1
|
1165.9
|
58.3
|
123.5
|
142.9
|
1976
|
42.7
|
1349.6
|
57.9
|
129.9
|
143.6
|
1977
|
44.1
|
1449.4
|
56.5
|
117.6
|
139.2
|
1978
|
46.7
|
1575.5
|
63.7
|
130.9
|
165.5
|
1979
|
50.6
|
1759.1
|
61.6
|
129.8
|
203.3
|
1980
|
50.1
|
1994.2
|
58.9
|
128
|
219.6
|
1981
|
52.7
|
2258.1
|
66.4
|
141
|
221.6
|
1982
|
52.9
|
2478.7
|
70.4
|
168.2
|
232.6
|
Sumber:
data diperoleh dari http://khairlectures.blogspot.co.id/, w9 uji asumsi klasik.
INTERPRETASI OUTPUT
Dependent
Variable: Y
|
|
|
||
Method:
Least Squares
|
|
|
||
Date:
11/16/17 Time: 02:00
|
|
|
||
Sample:
1960 1982
|
|
|
||
Included
observations: 23
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Variable
|
Coefficient
|
Std. Error
|
t-Statistic
|
Prob.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X1
|
0.002101
|
0.003190
|
0.658788
|
0.5184
|
X2
|
-0.636353
|
0.164748
|
-3.862585
|
0.0011
|
X3
|
0.217663
|
0.058102
|
3.746221
|
0.0015
|
X4
|
0.097555
|
0.041223
|
2.366548
|
0.0294
|
C
|
36.30322
|
3.867471
|
9.386812
|
0.0000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
R-squared
|
0.939196
|
Mean
dependent var
|
39.71304
|
|
Adjusted
R-squared
|
0.925683
|
S.D.
dependent var
|
7.449668
|
|
S.E.
of regression
|
2.030858
|
Akaike
info criterion
|
4.444454
|
|
Sum
squared resid
|
74.23895
|
Schwarz
criterion
|
4.691301
|
|
Log
likelihood
|
-46.11123
|
Hannan-Quinn
criter.
|
4.506536
|
|
F-statistic
|
69.50775
|
Durbin-Watson
stat
|
1.387410
|
|
Prob(F-statistic)
|
0.000000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Uji Kelayakan Model
1. Uji
F (Kelayakan Model)
P-value F-statistic (0.000000) lebih kecil dari pada
alpha (0.05), maka, model dikatakan layak dan menjelaskan
pengaruh – pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
2. Uji
t (Uji Koefisien Regresi)
Nilai prob t hitung (0.000000) lebih kecil dari
tingkat alpha (0.05) maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikatnya.
3. Koefisien
Determinasi
Nilai
R-Squared ataupun Adjusted R-Squared adalah proporsi pengaruh variabel bebas
yang digunakan pada model terhadap variabel terikat.
Uji Normalitas
Probability (0.416904) > α (0.05), maka data berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas
|
X1
|
X2
|
X3
|
X4
|
X1
|
1.000000
|
0.920735
|
0.938037
|
0.975701
|
X2
|
0.920735
|
1.000000
|
0.970499
|
0.928717
|
X3
|
0.938037
|
0.970499
|
1.000000
|
0.940567
|
X4
|
0.975701
|
0.928717
|
0.940567
|
1.000000
|
dari
output di atas dapat kita lihat bahwa terdapat variabel yang memiliki nilai
lebih dari 0,8, sehingga dapat disimpulkan terjadi multikolinearitas dalam
model regresi.
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity
Test: Glejser
|
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
F-statistic
|
2.491545
|
Prob.
F(4,18)
|
0.0798
|
|
Obs*R-squared
|
8.196406
|
Prob.
Chi-Square(4)
|
0.0846
|
|
Scaled
explained SS
|
3.125420
|
Prob.
Chi-Square(4)
|
0.5371
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Test
Equation:
|
|
|
|
|
Dependent
Variable: ARESID
|
|
|
||
Method:
Least Squares
|
|
|
||
Date:
11/16/17 Time: 02:01
|
|
|
||
Sample:
1960 1982
|
|
|
||
Included
observations: 23
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Variable
|
Coefficient
|
Std. Error
|
t-Statistic
|
Prob.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
C
|
-1.147792
|
1.305562
|
-0.879156
|
0.3909
|
X1
|
0.000105
|
0.001077
|
0.097860
|
0.9231
|
X2
|
0.089667
|
0.055615
|
1.612281
|
0.1243
|
X3
|
-0.011579
|
0.019614
|
-0.590360
|
0.5623
|
X4
|
-0.004701
|
0.013916
|
-0.337824
|
0.7394
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
R-squared
|
0.356365
|
Mean
dependent var
|
1.629814
|
|
Adjusted
R-squared
|
0.213336
|
S.D.
dependent var
|
0.772957
|
|
S.E.
of regression
|
0.685567
|
Akaike
info criterion
|
2.272520
|
|
Sum
squared resid
|
8.460045
|
Schwarz
criterion
|
2.519366
|
|
Log
likelihood
|
-21.13398
|
Hannan-Quinn
criter.
|
2.334601
|
|
F-statistic
|
2.491545
|
Durbin-Watson
stat
|
2.929299
|
|
Prob(F-statistic)
|
0.079755
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Prob.
Chi-Square (0.0846) > α (0,05), maka tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas (homoskedastisitas).
Uji Autokorelasi
Breusch-Godfrey
Serial Correlation LM Test:
|
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
F-statistic
|
0.836894
|
Prob.
F(2,16)
|
0.4512
|
|
Obs*R-squared
|
2.178203
|
Prob.
Chi-Square(2)
|
0.3365
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Test
Equation:
|
|
|
|
|
Dependent
Variable: RESID
|
|
|
||
Method:
Least Squares
|
|
|
||
Date:
11/16/17 Time: 02:03
|
|
|
||
Sample:
1960 1982
|
|
|
||
Included
observations: 23
|
|
|
||
Presample
missing value lagged residuals set to zero.
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Variable
|
Coefficient
|
Std. Error
|
t-Statistic
|
Prob.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X1
|
0.000642
|
0.003292
|
0.194919
|
0.8479
|
X2
|
0.081096
|
0.178067
|
0.455425
|
0.6549
|
X3
|
-0.007465
|
0.059602
|
-0.125255
|
0.9019
|
X4
|
-0.024112
|
0.046756
|
-0.515696
|
0.6131
|
C
|
-0.920566
|
4.006712
|
-0.229756
|
0.8212
|
RESID(-1)
|
0.337401
|
0.302256
|
1.116278
|
0.2808
|
RESID(-2)
|
0.131728
|
0.301295
|
0.437204
|
0.6678
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
R-squared
|
0.094704
|
Mean
dependent var
|
-4.17E-15
|
|
Adjusted
R-squared
|
-0.244781
|
S.D.
dependent var
|
1.836981
|
|
S.E.
of regression
|
2.049515
|
Akaike
info criterion
|
4.518874
|
|
Sum
squared resid
|
67.20819
|
Schwarz
criterion
|
4.864459
|
|
Log
likelihood
|
-44.96705
|
Hannan-Quinn
criter.
|
4.605787
|
|
F-statistic
|
0.278965
|
Durbin-Watson
stat
|
1.762998
|
|
Prob(F-statistic)
|
0.938630
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai
probability F hitung (0.938630) lebih besar dari tingkat alpha 0,05 maka tidak
terjadi autokorelasi.
Uji Linearitas
Ramsey
RESET Test
|
|
|
||
Equation:
UNTITLED
|
|
|
||
Specification:
Y X1 X2 X3 X4 C
|
|
|||
Omitted
Variables: Squares of fitted values
|
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Value
|
df
|
Probability
|
|
t-statistic
|
3.959796
|
17
|
0.0010
|
|
F-statistic
|
15.67999
|
(1, 17)
|
0.0010
|
|
Likelihood
ratio
|
15.03164
|
1
|
0.0001
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
F-test
summary:
|
|
|
||
|
Sum of Sq.
|
df
|
Mean Squares
|
|
Test
SSR
|
35.62014
|
1
|
35.62014
|
|
Restricted
SSR
|
74.23895
|
18
|
4.124386
|
|
Unrestricted
SSR
|
38.61881
|
17
|
2.271695
|
|
Unrestricted
SSR
|
38.61881
|
17
|
2.271695
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
LR
test summary:
|
|
|
||
|
Value
|
df
|
|
|
Restricted
LogL
|
-46.11123
|
18
|
|
|
Unrestricted
LogL
|
-38.59541
|
17
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Unrestricted
Test Equation:
|
|
|
||
Dependent
Variable: Y
|
|
|
||
Method:
Least Squares
|
|
|
||
Date:
11/16/17 Time: 00:53
|
|
|
||
Sample:
1960 1982
|
|
|
||
Included
observations: 23
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Variable
|
Coefficient
|
Std. Error
|
t-Statistic
|
Prob.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X1
|
0.007321
|
0.002710
|
2.701896
|
0.0151
|
X2
|
-1.910517
|
0.344222
|
-5.550246
|
0.0000
|
X3
|
0.612836
|
0.108714
|
5.637145
|
0.0000
|
X4
|
0.355049
|
0.071864
|
4.940546
|
0.0001
|
C
|
69.52213
|
8.866482
|
7.841005
|
0.0000
|
FITTED^2
|
-0.027739
|
0.007005
|
-3.959796
|
0.0010
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
R-squared
|
0.968370
|
Mean
dependent var
|
39.71304
|
|
Adjusted
R-squared
|
0.959067
|
S.D.
dependent var
|
7.449668
|
|
S.E.
of regression
|
1.507214
|
Akaike
info criterion
|
3.877861
|
|
Sum
squared resid
|
38.61881
|
Schwarz
criterion
|
4.174077
|
|
Log
likelihood
|
-38.59541
|
Hannan-Quinn
criter.
|
3.952359
|
|
F-statistic
|
104.0921
|
Durbin-Watson
stat
|
1.571727
|
|
Prob(F-statistic)
|
0.000000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai
Probability F hitung (0.000000) lebih kecil dari tingkat alpha (0.05) maka
model regresi tidak memenuhi asumsi linearitas.
Demikian
tulisan ini saya buat agar kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca. Lebih kurangnya
saya mohon maaf dan terimakasih telah mengunjungi blog saya.
Komentar
Posting Komentar